Senin, 19 Januari 2015

Tugas Softskill



BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1.      Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu
2.1.1.   Kepuasan Pelanggan
            Kepuasan pelanggan hanya dapat terbentuk apabila pelanggan merasa puas atas produk dan pelayanan yang diterima mereka. Kepuasan pelanggan inilah yang menjadi dasar menuju terwujudnya pelanggan yang loyal dan setia.
            Beberapa pengertian kepuasan pelanggan (customer satisfied) dan loyalitas pelanggan (customer loyalty) dapat dilihat pada bagian berikut.
            Tjiptono (2000) mengutip beberapa dfinisi kepuasan pelanggan diantaranya :
           Menurut Tse dan Wilton bahwa kepuasan atau ketidak puasan pelaggan adalah merupakan respon pelannggan terhadap ketidak sesuaian atau diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja yang dirasakan pemakainya.
           Menurut Wilkie kepuasan pelanggan merupakan suatu tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman konsumsi terhadap suatu produk atau jasa.
           Menurut Engel, kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purnabeli dimana alternative yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau  melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidak puasan pelanggan timbul apabila hasil (outcome) tidak memenuhi harapan.
            Jadi kepuasan konsumen atau pelanggan pada dasarnya mencakup perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan oleh konsumen atau pelanggan.
            Hal ini seiring dengan pernyataan Supranto (1997) bahwa pelanggan memang harus dipuaskan, sebab kalau mereka tidak puas akan meninggalkan  perusahaan dan menjadi pelanggan pesaing, ini akan menyebabkan penurunan penjualan dan pada gilirannya akan menurunkan laba dan bahkan kerugian. Kepuasan pelanggan ini sangat penting diperhatikan oleh perusahaan sebab berkaitan dengan keberhasilan pemasaran dan penjuala produk perusahaan. 


2.1.1.1 Ukuran kepuasan pelanggan
            Telah banyak dilakukan riset untuk menentukan kepuasan pelanggan, walaupun ini bukanlah suatu pekerjaan, namun perusahaan harus melaksanakan agar pelanggan selalu merasa puas atas pelayanan yang diberikan.
            Garvin, Peppard, dan Rowland yang dikutip oleh Tjiptono (2000) menyatakan faktor yang sering digunakan dalam mengevaluasi kepuasan terhadap suatu produk diantaranya :
a.Kinerja (performance) : karakteristik operasi pokok dari produk inti  (core product) yang dibeli.
b.         Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features) : yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap.
c.         Keandalan (reliability) : yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal pakai.
d.         Kesusaian dengan spesifikasi (conformance to spesification) : yaitu sejauh mana karakteristik desain operasi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
e.         Daya tahan (durability) : berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan.
f.          Servicce ability : meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi, serta penanganan keluhan yang memuaskan.
g.         Estetika : yaitu daya tarik produk terhadap panca indra.
h.         Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality) : yaitu citra rasa dan reputasi produk serta tanggung jawab prusahaan terhadapnya.   
            Metode yang digunakan bagi setiap perusahaan untuk mengukur dan memantau kepuasan pelanggan  menurut Rudi Suardi adalah dengan:
a.         Sistem keluhan dan saran
            Sebuah perusahaan yang berfokus pada pelanggan akan mempermudah pelangganya untuk memberikan keluhan dan saran, misalnya dengan menyediakan formulir, kotak saran, dan hotlines pelanggan dengan nomor telepon gratis.
b.         Survei kepuasan pelanggan
                        Perusahaan mengirim daftar pertanyaan atau menelpon pelanggan-pelanggan terakhir sebagai sample acak dan menanyakan apakah mereka amat puas dengan berbagai aspek kinerja perusahaan.
c.         Belanja siluman
                        Perusahaan dapat membayar orang-orang untuk bertindak sebagai pembeli potensial untuk melaporkan temuan-temuan mereka tentang kekuatan dan kelemahan yang mereka alami dalam membeli produk perusahaan maupun produk pesaing.
d.         Analisis kehilangan pelanggan
                        Perusahaan harus menghubungi para pelanggan yang berhenti membeli atau berganti pemasok untuk mempelajari sebabnya.
                        Strategi kepuasan pelanggan menyebabkan para pesaing harus berusaha keras dan memerlukan biaya tinggi dalam usaha merebut pelanggan suatu perusahaan. Satu hal yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa strategi jangka panjang yang membutuhkan komitmen, baik menyangkut dana maupun sumber daya manusia. Ada beberapa strategi yang dapat dipadukan untuk meraih dan meningkatkan kepuasan pelanggan (Tjiptono, 1997) :
a.         Strategi pemasaran berupa relationship marketing (Inckenne, 1997) yaitu strategi dimana transaksi pertukaran antara pembeli dan penjual berkelanjutan, tidak berakhir setelah penjualan selesai.
b.         Strategi superior customer service (Schncar, 1991) yaitu menawarkan pelayanan yang lebih baik dari pada pesaing. Hal ini membutuhkan dana yang besar, kemampuan sumber daya manusia dan usaha gigih agar dapat tercipta suatu pelayanan yang superior.
c.         Strategi unconditional guarantees (Hort, 1998) atau extra ordinary guarantees (Hort dalam Supriyono,  1993). Strategi ini berintikan komitmen untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan pada gilirannya akan menjadi sumber dinamisme penyempurnaan mutu produk untuk jasa dan kinerja perusahaan.
d.         Strategi pelayana keluhan yang efisien (Schncar,    1991). Penanganan keluhan yang memberikan peluang untuk mengubah seorang pelanggan yang tidak puas menjadi pelanggan produk yang puas.
e.         Strategi peningkatan kinerja perusahaan, meliputi berbagai upaya seperti melakukan pemantauan dan pengukuran kepuasan pelanggan secara berkesinambungan dan pelatihan khusus untuk memuaskan pelanggan kepada karyawan.
f.          Menerapkan quality function deployment (QFD) yaitu produk untuk merancang suatu proses sebagai tanggapan terhadap kebutuhan pelanggan.


2.1.1.2.            Faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan pelanggan
            Faktor yang menentukan kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan mengenai kualitas pelayanan, kualitas produk, harga, dan factor-faktor yang bersifat pribadi serta yang bersifat situasi sesaat.
            Persepsi didefinisikan sebagai proses dimana indifidu memilih mengorganisasikan serta mengartikan stimulus yang diterima melalui alat indranya menjadi suatu makna (Freddy Rangkuti, 43). Meskipun demikian makna dari proses persepsi tersebut yang dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu individu yang bersangkutan, persepsi pelanggan terhadap produk atau jasa berpengaruh terhadap :
           Tingkat kepentingan pelanggan
           Kepuasan pelanggan
           Nilai
            Proses persepsi terhadap suatu jasa tidak mengharuskan pelanggan tersebut menggunakan jasa terlebih dahulu.
            Kepuasan pelanggan terhadap suatu jasa ditentukan oleh tingkat kepentingan pelanggan sebelum menggunakan jasa disbandingkan dengan hasil persepsi pelanggan tersebut setelah pelanggan merasakan kinerja tersebut.
Dimana pandangan pelanggan terhadap PT Telkom untuk memuaskan pelangganya, apakah pelanggan merasa sangat puas atau tidak puas dapat dilihat tiga faktor yang mempengaruhi yaitu kualitas pelayanan, kualitas produk, dan harga.

2.1.2.   Kualitas pelayanan
Sebagai dikemukakan oleh Mowen dan Minor dalam buku Perilaku Konsumen, kunci utama dalam mengelola kualitas pelayanan jasa adalah dengan memenuhi harapan konsumen, harapan konsumen terbentuk melalui pengalaman mereka, pemberitahuan dari mulut ke mulut, dan periklanan. Terdapat 5 penentu kualitas pelayanan, yaitu:
1.         Keandalan (reliability)
                        Merupakan kemampuan dari penyedia jasa untuk memberikan service yang telah dijanjikan secara akurat, dapat dipercaya dan dapat di andalkan. Dengan kata lain keandalan berarti sejauh mana penyedia jasa mampu memberikan apa yang telah di janjikannya kepada konsumen.
2.         Responsif (responsiveness)
                        Merupakan kesediaan penyedia jasa terutama stafnya untuk membantu konsumen serta memberikan pelayanan yang tepat sesuai kebutuhan konsumen. Dimensi ini menekankan pada sikap dari penyedia jasa yang penuh perhatian, cepat, dan tepat dalam menghadapi permintaan, pertanyan, keluhan dan masalah konsumen.
3.         Keyakinan (assurance)
                        Keyakinan atau assurance yaitu dimensi yang menekankan kemampuan penyedia jasa untuk membangkitkan rasa percaya dan keyakinan diri konsumen bahwa penedia jasa atau pegawainya mampu memenuhi kebutuhan konsumennya.
4.         Berwujud (tangible)
                        Dimensi berwujud atau tangible yaitu penampilan fisik penyedia jasa seperti gedung, tata letak peralatan, interior dan eksterior, serta penampilan fisik dari personel penyedia jasa.
5.         Empati (empathy)
                        Merupakan kemampuan penyedia jasa dalam memperlakukan konsumen sebagai individu-individu yang special.
Kulaitas pelayanan yang baik harus didukung dengan kualitas jasa yang baik pula, dimana kualitas jasa sangat mempengaruhi bagaimana tentang pelayanan yang baik dalam memenuhi keinginan pelanggan. Ada beberapa pengertian tentang kualitas jasa :

2.1.2.1 Kualitas Jasa
a.         Pengertian kualitas jasa
Kualitas jasa diartikan sebagai suatu kesesuaian atau kecocokan dengan persyaratan (Conformance Requirement). Dalam konteks bisnis jasa, kualitas berdasarkan perspektif ini cenderung bersifat Operation Driven. Hal semacam ini menekankan penyesuaian spesifikasi produksi dan operasi yang disusun secara internal yang sering dipicui oleh keinginan untuk meningkatkan produktifitas dan menekan biaya (Fandy Tjiptono & Gregorius Chandra, 2005:114).
b.         Faktor-faktor kualitas jasa
Faktor-faktor yang menjadi penentu kualitas jasa, diantaranya adalah akses, komunikasi, kompetensi, kesopanan, kredibilitas, reliabilitas, cepat tanggap, hal yang berwujud, memahami konsumen.
c.         Dimensi kualitas jasa
Service quality dimension merupakan dimensi kualitas jasa dimana setiap jasa yang ditawarkan memiliki beberapa aspek yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kualitasnya, antara lain:
           Ketepatan waktu pelayanan. Hal-hal yang perlu diperhatikan disini berkaitan dengan waktu tunggu da wakti proses.
           Akurasi pelayanan, yang berkaitan dengan reliabilitas pelayanan dan bebas kesalahan-kesalahan.
           Kesopanan dan keramahan dalam memberikan pelayanan, terutama bagi mereka semua yang berkaitan langsung dengan pelanggan eksternal, seperti : operator telepon, petugas keamanan,  pengemudi, staf administrasi, customer service, dll.
           Tanggung jawab, berkaitan dengan penerimaan peasanan dan penanganan keluhan dari pelanggan eksternal.
           Kelengkapan, menyangkut lingkup pelayanan dan ketersediaan sarana pendukung, serta pelayanan komplementer lainya.
           Kemudahan mendapatkan pelayanan, berkaitan dengan banyaknya outlet, banyaknya petugas yang melayani kasir, staf administrasi, dll.
           Variasi model pelayanan, berkaitan dengan inovasi untuk memberikan pola-pola baru dalam pelayanan, features dari pelayanan.
           Pelayanan pribadi, berkaitan dengan fleksibilitas, penanganan permintaan khusus, dll.
           Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan, berkaitan dengan lokasi, ruangan tempat pelayanan, kemudahan menjangkau, tempat parker kendaraan, ketersediaan informasi, petunju-petunjuk dan bentuk lain.
           Atribute pendukung pelayanan lainya, seperti lingkungan, kebersihan, ruang tunggu berfasilitas AC, TV, dll.
d.           Manfaat kualitas jasa
Sikap atau cara karyawan menangani pelanggan dengan kualitas yang memuaskan berperan besar dalam menciptakan keunggulan layanan. Untuk mencapai tingkat kualitas secara maksimal, maka setiap karyawan wajib memiliki ketranpilan khusus, diantaranya memahami produk atau jasa secara mendalam, berpenampilan rapi dan menarik, bersikap ramah dan bersahabat, menunjukkan komitmen dan responsivitas dalam melayani pelanggan, menguasai pekerjaan yang berkaitan langsung dengan perusahaan yang bersangkutan, mampu berkomunikasi secara efektif, bisa memahami dengan baik bahasa isyarat pelanggan secara professional.

2.1.3.   Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan yang ditawarkan suatu perusahaan. Mutu produk juga perlu ditentukan atas dasar cara pandang pelanggan atas suatu produk, mutu berarti kemampuan suatu produk untuk memenuhi kebutuhan atau keperluan pelanggan (E. Jereme Mgarty, 1993 : 178 ).

2.1.4.   Harga
Setiap perusahaan selalu menghadapi masalah yang berhubukngan dengan jharga. Perusahaan harus dapat menetapkan harga dimana harga tersebut dapat dijangkau atau sesuai dengan kemampuan konsumen, karena hal ini merupakan suatu cara untuk dapat meraih dan mempertahankan pelanggan.
Adapun definisi harga adalah sebagai berikut :
1.         Harga dapat didefinisikan sebagai sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. (Bashu Swastha, 1996 : 147 )
2.         Harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang dimana berdasarkan nilai seseorang atau perusahaan bersedia melepaskan barang atau jasa yang dimiliki kepada pihak lain. (Alex S. Nitisemito, 1981 : 55)


Adapun dari tujuan dari penetapan harga adalah:
1. Bertahan hidup
2. Maksimalisasi laba jangka pendek
3. Unggul dalam bagian pasar
4. Unggul dalam kualitas produk

2.2 Hipotesis
Sebuah hipotesis adalah perumusan jawaban sementara terhadap suatu persoalan yang dimaksud sebagai tuntutan sementara dalam penelitian untuk mencari jawaban yang sebenarnya (Winarno Surakhmad, 1985:39). Maka hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul, mengacu pada landasan teori yang ada.
H1       : Pelayanan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap  kepuasan pelanggan.
H2       :           Kualitas produk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
H3       :           Harga berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
H4       :           Faktor pelayanan, kualitas produk, harga secara bersama berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan.