Sabtu, 21 Juni 2014

Curriculum Vitae (Indonesia)

Curriculum Vitae







Data Pribadi
Nama                                                    : Romy Anggit Priambodo
Tempat, Tanggal  lahir                    : Depok, 29 – 09 – 1993
Agama                                                  : Islam
Alamat                                                  : Komplek Bukit Sawangan Indah Blok D41 no: 4, Depok
Telepon                                               : 0856 933 714 96
Email                                                     : rogers.anggit@gmail.com

Riwayat Pendidikan

Ø  Pendidikan Formal:
·         2011 sampai dengan 2015                  :  Jurusan Sistem Informasi, Universitas Gunadarma, lulus dengan IPK 3,78;
·         2008 sampai dengan 2011                  :   SMA Negeri Depok;
·         2005 sampai dengan 2008                  :   SMPN 1 Ciputat;
·         2000 sampai dengan 2005                   :   SDN Depok Baru 3,Depok;
Ø  Pendidikan Non Formal:
·         2013                            : Kursus Web Menggunakan Framework Code Igniter
·         2009 – 2011              : Bimbingan Belajar Salemba Group
·         2006 – 2008              : Bimbingan Belajar Primagama
·         2005                            : Kursus Bahasa Inggris Lembaga Pendidikan Indonesia Amerika

Riwayat Organisasi
·         2012 sampai dengan 2013                 : Wakil Ketua Fanbase Manchester United Gunadarma
·         2007 sampai dengan 2010                  : Karang Taruna Bukit Sawangan Indah

Pengalaman
·        Periode 14 Juni s/d 20 Juni 2014       :  Pelatihan Kurikulum Guru di PPPPTK Penjas dan BK

Keahlian Komputer
·         Corel Video Studio, Adobe Photoshop, Adobe Dreamweaver, Oracle, FL Studio 8, Microsoft Office (MS. Word, MS. Excel, MS. PowerPoint) dan Internet.

         Demikian Curriculum Vitae ini saya buat dengan sebenar-benarnya, semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
                                                                                                Hormat saya,


Romy Anggit Priambodo

Curriculum Vitae (English)

CURRICULUM VITAE

                                               










I. Personal Details

Name : Romy Anggit Priambodo
Address : Komplek Bukit Sawangan Indah Blok D 41 no : 4, Depok, West Java 16518
Phone Number : 0856 933 714 96
Place & Date of Birth : Depok, 29 September 1993
Sex : Male
Marital Status : Single
Religion : Islam
Nationality : Indonesia


II. Education Details

1. 2000 – 2005 Elementary School / SDN Depok Baru, Depok
2. 2005 – 2008 Junior High School / SMPN 1 Ciputat, South Tangerang
3. 2008 – 2011 Senior High School / SMAN 5 Depok, Depok
4. 2011 – 2015 Computer Science / Gunadarma University, Depok

GPA = 3.85 (scale 4)
PREDICATE = Very Satisfactory




III. Job Experiences

July 2012 – March 2013 Vice Chairman of Community Gunadarma United (Manchester United Fanbase in Gunadarman University)
July 2014 On the job training at PPPPTK Penjas & BK


IV. Computer Skills

Web Design, Programming, Internet Marketing, Microsoft Word, Microsoft Excel, Microsoft Power Point, Making software, Corel Draw, Adobe Photoshop, Oracle, FL Studio 8

V. Personality

Good attitude, kind, communicative, diligent, tolerant, target oriented, discipline, honest, and be responsible




Depok, Saturday, 21 June 2014

Sabtu, 07 Juni 2014

Puisi

Ciliwung



Ciliwung kurengkuh dalam nyanyi
kerna punya coklat kali Solo.
Mama yang bermukim dalam cinta
dan berulang kusebut dalam sajak
wajahnya tipis terapung
daun jati yang tembaga.
Hanyutlah mantra-mantra dari dukun
hati menemu segala yang hilang.

Keharuan adalah tonggak setiap ujung
dan air tertumpah dari mata-mata di langit.
Kali coklat menggeliat dan menggeliat.
Wajahnya penuh lingkaran-lingkaran bunda!

Katakanlah dari hulu mana
mengalir wajah-wajah gadis
rumah tua di tanah ibu
ketapang yang kembang, kembang jambu berbulu
dan bibir kekasih yang kukunyah dulu.

Katakanlah, Paman Doblang, katakanlah
dari hulu mana mereka datang:
manisnya madu, manisnya kenang.
Dan pada hati punya biru bunga telang
pulanglah segala yang hilang.

link youtube: http://www.youtube.com/watch?v=47oXcpnruJg


Ciptaan: Ws Rendra

Resensi

Judul                    : Reog Ponorogo. Menari di Antara Dominasi dan Keragaman
Penulis                 : Muhammad Zamzam Fauzannafi
Penerbit              : Kepel Press, 2005, Yogyakarta
Bahasa                : Indonesia
Jumlah halaman : 205



Reog Ponorogo, seperti namanya lahir di bumi Ponorogo, sebuah daerah di Jawa Timur. Reog Ponorogo sebagai kesenian rakyat banyak berperan dalam kehidupan masyarakat berdasarkan adat istiadat setempat. Di samping sebagai alat penghibur yang amat digemari, reog juga sering dipergunakan pada arakan pengantin, perayaan dan upacara adat seperti bersih desa, atau pun pada perayaan nasional seperti memperingati Proklamasi dan sebagainya. Dengan demikian disamping sebagai alat hiburan Reog Ponorogo pun mempunyai peranan simbolik yang bersifat mistik. Bagi orang-orang yang percaya dapat dipergunakan sebagai penolak bala, penolak sial dan sebagainya.

 Dalam penampilannya reog biasanya terdiri dari dhadhak merak (penari bertopeng kepala harimau, dengan seekor merak bertengger di atasnya dan bulu-bulu ekornya tersusun menjulang ke atas), jathilan (penari laki-laki/perempuan) yang memerankan prajurit, warok (laki-laki berbadan gempal, berkumis dan bercambang serta berpakaian hitam), pemeran Raja Klono Sewandono serta Patih Bujangganong. Ditambah pemain gamelan dan penggemarnya (di sana dikenal dengan sebutan tiyang hok’e).

Pada masa lalu reog tidak lepas dari tradisi gemblakan dan minuman keras. Gemblak adalah laki-laki muda dan tampan yang dipelihara warok untuk “kesenangan”, sebagai pengganti wanita. Bagi warok “berdekatan” dengan wanita dapat melunturkan kesaktian. Tradisi gemblak untuk saat ini sudah tidak ada. Tetapi tradisi minum minuman keras masih sulit untuk dihilangkan.

Untuk melestarikan dan menggembangkan reog, serta menghilangkan unsur-unsur negatif ada beberapa hal yang dilakukan pemerintah daerah Ponorogo, diantaranya menggadakan festival reog. Sehingga di sana ada dua istilah reog, yaitu reog festival dan reog obyogan (reog tanggapan umum). Reog festival penuh dengan aturan, urutan adegan, kostum dan gendingya sudah ditentukan. Sedang reog obyogan lebih bebas, adegan tidak harus lengkap dan urut, kostum dan gending juga lebih bebas. Reog Ponorogo sampai saat ini masih lestari dengan segala perkembangan dan dinamikanya.

Faktor utama yang mempengaruhi penyebaran Reog Ponorogo ini adalah daya pesona Reog Ponorogo yang demikian kuat sehingga sangat disenangi oleh penontonnya. Disamping itu orang-orang Ponorogo sendiri mempunyai rasa kebanggaan yang tebal terhadap kesenian tersebut. Sehingga bila seniman reog berpindah tempat terdapat kecenderungan mereka mendirikan suatu unit kesenian Reog Ponorogo di tempat “perantauan” itu.

Kelebihan : Buku ini menceritakan sebuah cerita populer di masyarakat Ponorogo tentang tarian reog yang merupakan kebudayaan dari Kota Ponorogo itu sendiri. Kelebihan dari buku ini terletak pada kreativitas penulis yang menyoroti aspek-aspek sosial-politik yang terdapat didalam kesenian. Pendekatan yang diambil penulis sebuah pilihan kreatif yang berharga di tengah khasanah pustaka tentang kesenian di tanah air yang pada umumnya berorientasi tekstual. Penulis juga berhasil menyuguhkan informasi, seputar konteks reog ponorogo secara menawan dan rinci, serta menawarkan ‘pembacaan’ atasnya secara kritis. Itulah kekuatan buku ini.


Kekurangan : Terletak pada judulnya karena pembaca mungkin mengharapkan informasi yang lengkap tentang apa itu reog ponorogo. Dalam buku ini penulis tidak bercerita tentang makna – makna dibalik pertunjukkan reog ponorogo